PUISI UNTUK DENDAM

Bahkan malam pun mencemooh
sampai aku menangis terbahak-bahak
tak sudah-sudah ini terjadi
meremukkan tulang-tulang sendi
melemaskan otot-otot lemah
kenapa tak kau rajam aku
kenapa tak sudahi aku
cuih...
lihatlah
lihatlah
aku masih bisa meludah di mukamu
bahkan untuk menghinamu
ayoh...
ini tulangku
ini ototku
remukkan, hancurkan
dan aku tetap akan meludah
jelas-jelas di mukamu
ha..ha..ha..
sampai aku menangis terbahak-bahak

PUISI LAIN :


PUISI UNTUK DENDAM posted by admin at Rieany Blog permalink: http://rieany.blogspot.com/2009/09/puisi-untuk-dendam.html Tanggal Senin, 21 September 2009, 06.07.

PUISI UNTUK DENDAM 0 komentar

Posting Komentar